Jumat, 28 Oktober 2016

thumbnail

SALES YANG HOKI DAPAT ML GRATIS

SALES YANG HOKI DAPAT ML GRATIS


Perkenalkan nama saya Febri, saat itu saya baru berusisa 25 tahun. Saya akan menceritakan cerita sex pribadi saya ketika pertama kalinya saya bekerja sebagai sales sebuah dealer mobil mewah di Tangerang tepatnya di Serpong. Karena unit kendaraan saya tergolong dijual untuk kalangan ekonomi menengah keatas, maka saya memulai mencari customer di salah satu perumahan mewah di Serpong.

Saat itu kebetulan saya direferensikan oleh teman saya, jika temanya yang berprofesi sebagai pilot sedang mencari mobil mewah. Temanku itu juga memberitahukan lokasi dan alamat calon pembeli mobil mewah itu. Setelah saya tau alamatnya, tanpa buang waktu saya langsung meluncur menuju rumah yang dimaksud itu. beberapa saat kemudian, sampailah saya di rumah itu.

Pagar tinggi berwarna abu-abu, san bangunan rumah yang luar biasanya mewahnya sekra ng telah berada dihadapan saya,dan saya-pun segera memarkir kendaraanku di depan rumahnya dan langsung saja saya tekan bel rumahnya. Sesaaa kemudian disambutlah saya dengan seekor anjing jenis herder ,

“ Gukk... Gukkk... Gukkk... ”, suara anjing.

Saat itu nyali saya sempat ciut juga nyaliku.

Kemudian tak berapa lama kemudian keluar seorang bapak memanggil berteriak...

“ Simon... Simon... Ayo sini masuk... ”, ucapnya.

Wah keren banget nama si anjing ini. Saya jadi inget temenku di kantor yang bernama Simon, untungnya dia nggak saya ajak ke sini. Kalo saya ajak bisa- bisa dia marah sama yang punya anjing, wkwkwk…

“ Mohon maaf Mas, ada keperluan apa dan ingin mencari siapa Mas ? ”, tanya seorang lelaki agak tua yang menjada menjaga rumah.

“ Saya ingin bertemu Pak akbar, Pak Akbarnya ada Pak ??? ”, tanya saya.

“ Ada pak, beliau ada di dalam, mari silahkan masuk Mas”, ucapnya sambil membuka gerbang rumah.

Kemudian saya-pun masuk dan duduk di teras rumah. Tak berapa lama kemudian datanglah seorang bapak yang kira - kira usianya 36 tahun keluar dan menemuiku,

“ Akbar ”, ucapnya sembali menjulurkan tangan untuk menyalamiku,

“ Say Febri Pak, jadi gini pak, saya mau menawarkan mobil BMW seri... ”, ucapku.

Belum selesai saya bicara, pembicaraan saya sudah dipotong,

“ Oh iya dek saya sudah tau, saya kemarin sudah ditelepon Shela ”, ucapnya.

Oh iya para pembaca, Shela ini adalah teman satu kantor saya.

“ Ohhh begitu ya pak ya, yasudah kalau begitu Pak. Oh iya ini brosurnya pak dan bapak seilahkan melihat - lihat spesifikasinya ”, ucap saya.

Kemudian Pak Akbar menerima brosurku dan membacanya sekilas,

“ Begini Dek Febri, sayakan akan ke Amerika selama 10 hari, untuk urusan dan kelanjutnya diselesaikan dengan istri saya ya dek, nanti biar istri saya yang ke showroom ”, ucapnya menerangkan kepada saya.

Kemudian setelah itu Pak Akbar memanggil istrinya,

“ Nit, sini bentar deh sayang... ”, ucapnya memanggil istrinya.

Wah, mesra banget nih pak Akbar.Tak lama kemudian seorang wanita datang.

“ Ini loh sayang, akukan udah janji sama kamu kalau aku akan kasih hadiah ultah ke kamu, nah Dek Febri ini salaes yang dari showroom, nanti kamu yang urus semuanya yah, selama Papah ke Amerika. ”, Kata pak Akbar kepada istrinya.

“ Iya pah makasih ya Pah ”, ucapnya kepada suaminya.

Kemudian Bu nita ini mengulurkan tangannya ke arahku untuk bersalaman,

“ Saya Nita... ”, ucapnya.

“ Oh iya Bu, saya Febri ”, balasku sembari bersalaman.

Saat itu terasa halus sekali tangannya. Sebagai gambaran, Nita istri pak Akbar ini tingginya sekitar 163 an, berbody sexy , rambut hitam terurai, wajah cantik mirip menggemaskan, usia kira-kira sekitar 33 tahun, dan mempunyai jika saya tafsirkan Bu Nita ini mempunyai ukuran Bra sekitar 34 B. lanjut,

“ Yasudah kalau begitu Bu , besok ibu saya persilahkan ke showroom kami ”, ujar saya sambil menyerahkan kartu nama saya.

Sambung saya,

“ Dan saya saya mau permisi dulu Pak, terima kasih sebelumnya telah mempercayakan pembelian mobil mewah kepada saya, besok ibu saya tunggu di showroom ya Bu, ”, ujar saya sambil mejabat tangan pak Akbar dan berpamitan.

Kemudiaan sayapun bergegas meluncur kembali mencari prospek yang lain. Selama dalam perjalanan pulang saya terbayang -bayang selalu wajah bu Nita yang cantik, bodynya yang sexy itu. Singkat cerita hari-pun berganti, dan handphone saya-pun berdering,

“ Kring… Kring… Kring… “ , bunyi Handphone saya-pun membangunkanku tidurku.

Ketiaka terbangun, saya melihat jam sudah menunjukan pukul 7pagi,

“ Hallo selamat pagi, benar ini dengan Mas Febri? “ terdengar suara wanita di handphone saya.

“ Iya benar, ini saya Fevri ”, ujar saya.

“ Mas Febri, ini Nita yang mau ke showroom bapak, nanti saya sekitar jam 11 siang saya kesana Mas ”, terdengar suara Bu nita.

“ Iya Bu saya tunggu kedatnagannya ”, jawabku kegirangan.

“ Eummm, mohon maaf sbelumnya Mas, kebetulan sopir saya lagi pulang kampung, dan Pak Akbar sudah ke Amerika tadi pagi, bisakah bapak kesini, sekali lagi Maaf ya Mas, Itu kalau tidak menganggu Mas ”, ucapnya.

“ Wah bener juga, ntar kalo mobilnya langsung dibawa siapa yang nyetir yah ? ”, pikirku.

“ Siap deh bu, saya segera ke sana “ jawabku.

“ Makasih Mas, saya tunggu yah, bye “ ucapnya.

Kemudian telpon ditutup.Wah pucuk dicinta ulam tiba. Sayapun segera mandi dan membawa kijangku menuju rumah bu Nita.Tak usah berpanjang lebar, beberapa waktu kemudia pada akhirnya saya tiba dirumah Bu nita, dan mulai mengantar bu Nita menuju showrom. Didalam mobil kami berbincang-bincang,

“ Pak Febri udah nikah? ”, tanyanya membelah kebisuan.

“ Belum bu, Ibu udah berapa lama nikah sama Pak Akbar? Tanya saya.

“ Ooo...belum toh, udah 5 tahun ini nikah sama Pak Akbar “ ucapnya.

“ Ohh… Ibu sudah karuniai buah hati berapa Bu ? “ tanya saya.

Saat itu Bu Nita sejenak terdiam sebentar.

“ Belum punya Dek, habisnya bapak sering ke luar negri sih ”, ucapnya.

Wah kasihan bu Nita ini, udah lama nikah belum punya anak juga, sering ditinggal pergi pasti kesepian, pikiranku udah mulai ngeres.Tak lama kemudian sampailah ke showroom, dan bu Nita jadi membeli mobil tersebut. 2 hari kemudian, sore hari saat saya pulang kantor, telpon berbunyi,

“ Selamat sore dik Febri, bisa ke sini sebentar? Saya mau menanyakan surat- surat mobil yang kemaren ”, ucapnya. ”,

“ Memang kenapa bu ? ”, jawabku.

“ Yah kesini bentar aja Dek, ibu tunggu loh ”, ucapnya.

“ Baik bu “ jawabku singkat.

Sayapun langsung meluncur ke rumah bu Nita. Sampai di depan rumah pagar sudah terbuka, dan mobilku disuruhnya dimasukkan ke dalam saja, ucapnya banyak pencurian mobil akhir-akhir ini.Bu Nita menyilahkan saya masuk dan menutup pintu depan. Keadaan sepi saat itu, sepertinya tidak ada orang lagi di rumah itu.Kemudian bu Nita duduk di depanku. Dia mengenakan T- shirt, dan celana pendek.

Hari itu nampak sangat cantik sekali Bu nita dan tubuhnya-pun harum dan kelihatan montok,

“ Ini loh dik, Ini dulu pernah ganti warna yah mobilnya...? ”, ucapnya sambil merundukkan badan.

Karena Kaos-nyanya longgar, kelihatan sepasang payudara yang menggantung, membuatku jadi tidak konsentrasi dengan pertanyaannya Bu Nita,

“ E.. I.. iya bu... tadi Ibu bicara apa ? ”, ujar saya tergagap gara - gara melihat sepasang payudara Bu Nita.

“ Wah di Febri kenapa? ini loh dik, mobil ini pernah ganti cat yah? ”, tanyanya mengulangi sambil tersenyum simpul.

“ Oh .iya bu, ini kebetulan dulu punya teman saya, memang pernah dicat ulang, soalnya dia tipe orang yang bosanan ”, ujar saya.

“ Ohh...gitu yah... ”, ucapnya sambil manggut-mangut.

“ Dik Febri, sebenernya ibu cuma mau ngajak di Febri ke sini aja kok ngakk keberatan kan nemenin ibu. ”, ucapnya.

Wah makin mengarah nih bu Nita,

“ Nggak bu... ”, sambil menahan nafas.

Kemudian bu Nita duduk di sampingku dan meremas tanganku,

“ Panggil aja Nita...Febri punya pacar? ”, tanyanya sambil memegang pundakku.

Wah makin panas nih , pikirku,

“ Udah , tapi barusan putus ”, ujar saya sekenanya.

Kemudian kuberanikan meremas tangannya kembali,

“ Nita kesepian yah ditingal Pak Akbar, emang udah berapa hari gak gituan ”, tanya saya nekat.

“ Ah... kamu nakal deh Dek Febri, udah sebulan ini saya nggak begituan ”, ucapnya sambil tersenyum genit dan memegang paha saya.

Wah makin nekat nih, pikirku. Jangan dilewatkan kesempatan ini bleh, terdengar suara setan yang telah membelenggu diriku.Langsung kucium bibir Nita, saya lilit-lilit lidahnya dengan lidahku.Sepertinya diapun mengimbangi permainan lidahku di mulutnya. Kemudian saya mulai saya raba-raba payudaranya dari permukaan Kaos-nya yang dikenakannya,

“ Feb...pindah ke kamar aja yookk ”, ajaknya.

Kamipun pindah ke kamar. Luas sekali kamarnya, ukurannya 5x5 meter. Ada springbed, home theatre, dan kamar mandinya. Sayapun sudah nggak tahan lagi untuk mengeksplorasi setiap jengkal tubuh Nita.kubuka Kaos-nya yang dikenakannya, langsung saya kulum dan jilatin putingnya yang sudah mengeras,

“ Eummm... mmmmm… Sssss... Aghhhh... Eghhhh… ”, hanya desahan-desahan itu yang kudengar dari mulut Nita.

Kemudian saya mulai ciumin lehernya yang jenjang, tanpa meninggalkan sejengkal pun. Saya jilatin lagi putingnya sambil meremas pelan-pelan setiap sudut sudut payudaranya. Sambil dia berdiri saya jilatin pusernya. Nitapun kelihatan mulai tak tahan lagi, dia pegangi rambutku sambil mendesah - desah tak karuan. Kemudian saya rebahkan dia di springbed,

“ Kamu buas banget deh Feb, Aghhh… ”, ucapnya sambil tersenyum genit.

Kemudian saya angkat kakinya ke atas, saya jilatin jari - jari kakinya yang halus dan bersih, saya jilatin betisnya, sambil meraba - raba pahanya. Betisnya sangat halus dan terawat, begitupun dengan pahanya. Kemudian saya buka celana pendeknya , dan kangkangin kakinya membentukk huruf V. Wah ternyata dia nggak pake celana dalam. Kayaknya memang sudah persiapan buat ML.

Kemudian saya jilatin jembutnya yang tipis dan rapi menghiasi kemaluannya ,

“ Ughhh…. Ssss… Feb... eummm... Aghhhhh...”, hanya itu yang keluar dari mulut Nita ketika kujilati Vagina-nya.

Kemudian saya jilatin bibir Vagina-nya atas bawah bergantian dengan pelan dan pasti. Tak kusisakan sejengkalpun untuk mengeksplorasi bibir Vagina-nya,

“ Oughhhh... Eummm..... Aghhhh... Feb … yeahhh... Sss... Aghhh... ”, hanya itu yang berkali kali terdengar dari mulut Nita.

Saya jilatin klitoris-nya sambil saya lilit dengan lidahku keras-keras,

“ Aghhh… Febbb... laggiii... Eummm... Oughhh Feb... Ssss… Aghhhh... ”, makin ngak jelas desahannya.

Saya terus jilatin klitoris-nya, saya masukkin jariku ke dalam Vagina-nya dan saya keluar masukkin, sambil terus menjilatin klitoris-nya,

“ Aghhh... Eummm... Oughhh... Febb... kammu. apakanVaginaku... Aghhh ”, ucapnya sambil mendesah desah nggak karuan dan menggoyang goyangkan pinggulnya kiri kanan.

Lalu saya lebih intensifkan jilatanku dan diapun mulai memegang - megang kepalsaya dan akhirnya,

“ Aghhh... Feb... akkkuu mau keluar nih... Aghhhhh...”, ucapnya sambil membenam- benamkan muksaya ke Vagina-nya.

Terasa cairan membasahi lidahku. dan kemudian dia bangun dari posisinya dengan wajah berkucuran keringat. Dan payudaranya pun mengkilap basah oleh keringat, membuatku makin terangsang,

“ Febri kamu hebat belum pernah saya merasakan seperti ini ”, ucapnya sambil memelukku.

Kemudian saat itu saya menghentikan jilatan saya,

“ Sekarang kita ML yuk nita, kamu yang ditas yah ”, ucap saya.

“ Okey Febri sayang, sekrang giliran aku memuaskan kamu ”, ucapnya sembari memposisikan tubuhnya diatas saya.
Sekarang posisi kami mengunakan gaya sex WOT (women on top). Karena saat itu Liang Vagina Nita sudah basah dengan lendir kawinya, maka dia langsung memasukan kejantanan saya dengan mudahnya,

“ Zlebbbbbbbb…”,

“ Oughhhh… Eummmm… nikmat sekali memek kamu sayang… Aghhh… ”, desah saya nikmat.

Tanpa menjawab, nita-pun saat itu menggoyangkan pinggulnya diatas tubuh saya dengan lincahnya. Berwal dari perlahan hingga cepat sekali gerakanya,

“ Plakkk… Plakkk… Plakkk…, Oughhh… Aghhh… Yeahh… ”, desah kami ber iringan.

Karena saat itu aku sudah sangat horny sekali, sekitar 15 menit nita menggoyangkan pinggulnya, tiba-tiba terasa ada yang mendesak dari dalam kejantanku,

“ Oughhh Nit, nampaknya sebentar lagi aku akan keluar… Ssss… Aghhh… ” ucap saya.

“ Aku juga nih sayang, kita keluarin bareng yah, Ssss… Aghhh… ”, ucap Nita.

Setelah itu Nita-pun makin gila mengoyang kejantananku dengan liarnya, dan 2 menit kemudian,

“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Serrrrrrr….. ”,

Kamipun akhirnya nendapatkan orgasme secara bersamaan, air maniku tersembur kedalam liang Vagina nita. Karena saat itu kami besetubuh dengan gaya WOT, makan pejuh sayapun meleleh dan mengalir ketubuh saya. Sungguh nikmat sekali skandal sex yang kami lakukan, dan setelah itu Nita beranjak dari atas tubuhku. Kemudian kamipun tiduran sejenak untuk menghela bafas kami.

Dengan posisi berkeringat, berbalut pejuh, dan telanjang bulat. Sekitar 10 menit kami tiduran, kemudian kamipun bergegas kekamar mandi untuk merapikan diri. Setelah selesai merapikan diri mengingat hari itu adalah hari jam kerja, maka aku segera bergegas berpamitan,

“ Nita sayang, aku kerja dulu yah, Lovu u Nit, Emuuuachhh… ”, ucapku berpamitan sembari memberi kecupan pada bibrnya itu.
“ Terima kasih yah Febri, lain kali kita lakukan lagi yah, kapan saja dimana kamu ada waktu dan selama suamiku tidak ada, bey Febri sayang… emuuachhh… ”, ucapnya sembari memberi kecupan kecil pada saya.

Singkat cerita sejak saat itu kamipun sering melakukan hubungan sex, dan entah sampai kapan skandal kami akan berakhir. Jujur saja, saya tipe orang yang susah untuk melepaskan apa yang telah saya miliki, apalagi hubungan ini di iringi dengan hubungan sex. Selama masih nyaman dan aman saya akan selalu melakukan hal ini, resiko dan konsekuensinya saya siap menanggung. Selesai.

Rabu, 26 Oktober 2016

thumbnail

KULEPAS PERJAKA-KU UNTUK PACAR TERCINTA

KULEPAS PERJAKA-KU UNTUK PACAR TERCINTA



DaduSeks - kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang mahasiswa yang melepas perjaka untuk pacar tercintanya. Pacar mahasiswa ini adalah cucu dari Ibu kos yang dari mahasiswa itu. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Perkenalkan namaku Helmi, usiaku saat ini 23 thn, statusku adalah sebagai mahasiswa disalah satu universitas di Bandung. Cerita sex yg akan kuceritakan ini terjadi 1 thn yg lalu. Sudah agak lama memang sih, tp pengalaman Sex ku itu selalu terniang dipikiranku. Pengalaman tersebut tdk akan pernah aku lupakan, karena memang itu adalah pengalaman bercinta pertamaku dengan pacarku Yankg juga mahasiswi bernama Andin.Awal mula hubunganku berawal dari persahabatanku dengan Andin karena ia adalah cucu dari ibu kosku. Andin ini berasal dari Jatim, usianya lebih tua dariku 1 thn, dan dia sekarang sedang kuliah di Bandung tapi berbeda Universitas denganku.

Alasan Andin ikut neneknya adalah, karena Ke 2 orang tuanya telah pisah ranjang selama 2 thn (tp belum bercerai) dan Andin mulai tinggal bersama neneknya (ibu kosku) semenjak ia masuk kuliah. Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya pacar seperti dia. Andin ini berwajah cantik bertubuh sexy, dan berkulit putih mulus. Pokoknya dia ini adalah wanita idaman para lelaki deh. Sebenarnya kos-kosan Yankg aku tinggali ini adalh kosan kusus wanita, aku sendiri juga nggak tahu kenapa ibu kos mau menerimaku untuk kos dirumahnya. Mungkin saja wajahku seperti anak Yankg sholeh barang kali ya. Hahahaha.

Pada pertama kali kita berpacaran, Andin termasuk tipe wanita Yankg susah dijamah, Jangankan untuk bercumbu, memegang tangannya saja susahnya minta ampun, ngak kebaYankg deh gimana susahnya kalau mau minta begituan sama Andin. Padahal aku termasuk orang yg mempunyai gairah sex Yankg lebih. Aku sering sekali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu sexku, hingga sekarang. Biasanya aku melakukan onani sampai 2 kali sehari. Setiap aku berfantasi dan gairah sexku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. kebiasaan itu aku lakukan terkadang dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton DVD porno dan Yankg paling sering adalah ketika sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku.

Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Andin resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yg panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu. Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul 9 malam, aku, Andin dan Rosa (teman kosku) masih asyik menonton TV di ruang tamu. Sementara itu, ibu kos serta 4 anak kos yg lainnya sudah tertidur. Kami ber 3 duduk diatas karpet yg ada di ruang tamu. Rosa duduk di depan sementara aku dan Andin duduk agak jauh dibelakang Rosa. Kami mempunyai kebiasaan mematikan lampu yg ada di ruang tamu itu ketika sedang menonton televisi.

Ketika itu suasana ruangan itu remang-remang, dan Rosa pun terlihat masih asyik menonton dan Andin yg disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini, sedangkan matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Rosa tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Andin. Entah Andin terlalu memperhatikan film hingga tangannya tdk menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yg padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Andin pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tdk dilihat Rosa. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali.

“ I love you, honey…. ” Bisikku di telinganya.

Andin menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Rosa, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang pacar, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Andin meremas tanganku yg saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yg sayu sekilas menoleh ke arah Rosa yg masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.Apalagi ditambah ruangan yg hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Andin. Andin menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yg agak terbuka dari tadi, sama sekali tdk diketahui Rosa.

Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Andin yg putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Andin yg masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat. Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yg mulai basah oleh cairan vagina Andin buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Rosa bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga,

“ Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya! ” ujar Rosa sambil menyerahkan remote TV pada Andin.

Rosa kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yg tadi agak gugup, bersorak girang ketika Rosa hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setdknya mengetahui perbuatanku dengan Andin. Bisa mati aku. Andin yg sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku.

“ Kita jangan disini Say, nanti ketahuan…. ” Bisiknya diantara ciuman yg menggelora.

Segera kubimbing tangan Andin bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Andin, kuajak dia ke kamar sebelah yg kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yg akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yg telah tertidur tdk mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan. Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Andin yg telah duduk di tepi ranjang.

“ Aku cinta kamu, Andin….. ” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya.

Mata Andin menatapku lekat. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Andin pun membalas membuat lidah kami saling beradu. Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yg kian menggelora. Desahan bibirnya yg tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya. Payudaranya yg padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian Ke 2 payudaranya yg telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun. Lalu kubelai Ke 2 putingnya, dan Andin pun tersenyum manja,

“ Ayo Yank, lakukanlah…. ” Ujarnya.

Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Andin membantu tanganku melepaskan kemeja yg masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yg ada ditubuhnya. Tangan kananku yg nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. Andin menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Andin, apalagi ketika kulihat vaginanya yg terselip diantara Ke 2 selangkangannya yg putih mulus.
“ Wah.. punyamu oke Andin, Ok’s banget… ” ujarku terpana,

Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.
“ Titit kamu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yank…. ” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yg sudah tegak dari tadi,

“ Come on Honey…. ” Pintanya menggoda,

Aku tahu Andin sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Andin berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yg ada diantara Ke 2 selangkangannya. Kukecup pelan bibir vaginanya yg sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Andin sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yg merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Andin, pikirku. Ciumanku terus menikmati klitoris Andin, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yg keluar dari vaginanya.

Ke 2 jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Andin mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk,

“ Ahh… nikmat Yanknn…ahhhh… ” erangnya.

Kugesek-gesekkan Ke 2 jariku diantara bibir klitorisnya dan Andin makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Andin sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku.

“ Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yg menarik, okay? ”

“ Oke. Sekarang aku yg mengatur permainan ya? ” ujarnya.

Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau pacar yg agresif.Andin pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur.

“ Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tp kamu jangan nusuk dulu ya Say? ”

Tanpa menunggu jawabanku tubuh Andin menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yg telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Andin merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yg paling dalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yg tertanam bergerak bebas menikmati Vaginanya.

Andin mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yg telah terbenam di dalam surga.Tanganku meremas Ke 2 payudara Andin yg tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yg terselip diantara kehangatan malam yg kami rasakan saat ini. Kubiarkan Andin terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yg terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.

“ Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Andin ” bisikku pelan,

“ Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya.. ”

15 menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Andin mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yg mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sementara Andin tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya,

“ Ahh terusss Yanknnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh…. ” hanya kalimat itu yg keluar dari mulut Andin, dan aku pun makin menggencarkan seranganku,

Ingin kulibas habis semua yg ada dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yg sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Andin tanpa melepaskan penisku yg sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.

“ Kamu punya banyak style ya say? ” katanya menggoda.

“ Iya dong, demi kepuasan kamu juga ” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan penisku kembali.

“ Ahh teruss…terusss…… ” desah Andin ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.

Kupeluk tubuh Andin erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yg mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang.

“ Yank, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong…. ”
“ Oke, tahan dulu Andin ” dan kucabut batang penisku yg telah basah sejak tadi.

Kusuruh Andin nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yg telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yg nikmat.

“ Ah…tekan Yank…enaaaakkkkk…terusssss Yanknn…. ” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.

Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tdk terlepas,

“ Ohh…nikmat sekali Yank….teruss….terusss…… ” desahnya.

Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yg teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya.

“ Yank….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh…. ” ujar Andin tiba-tiba.

“ Tahan Cin, aku juga hampir sampai…. ” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat.

Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan pejuhku berkumpul dalam satu titik.

“ Aku keluar sekarang Cin…. ” ujarku,

Kemudian penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Andin pun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yg kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara Ke 2 belah payudaranya dan Ke 2 tangan Andin pun menggesek-gesekkan payudaranya yg menjepit batang kemaluanku dan….

“ croot… croot… croottt…” jatuhlah pejuhku disekitar payudara dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. Andin menjilati penisku membersihkan sisa-sisa pejuhku yg masih ada.

“ Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu ” kubelai rambut Andin yg sudak acak-acakan tak karuan.

“ Aku juga ngga nygka kamu sehebat ini Yank…. ”desahnya manja .

Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yg sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami bercinta tadi. Begitulah kisahku dengan Andin, setiap hari kami selalu melakukannya setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kosku, atau bahkan dikamar mandi sembari mandi bersama disaat rumah kos kosong.

Singkat cerita pada suatu hari Andin harus pindah ke luar kota ikut Ke 2 orang tuanya yg telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yg baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. Tgl 2 maret 2015 tiba-tiba kuterima surat dari Andin yg mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yg dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia, aku sungguh sangat mencintai dia. Sekarang aku hanya bisa berfantasi bila rindu dengan Andin dengan cara onani bila aku teringat masa-masa kami sebelum Andin menikah. SelesaI.

Kamis, 20 Oktober 2016

thumbnail

CERITA DEWASA - NGENTOT ANAK TUKANG PIJIT

NGENTOT ANAK TUKANG PIJIT


Pada suatu hari, disaat malam hari yang saat itu cuaca dingin sekali, berada dirumah sendirian. Di rumah yang saya tinggali saat ini dihuni oleh beberapa orang yaitu, Mas Danu, Mbak Meta, Mila,Anis, dan Eka. Kebetulan pada saat itu, Mas Danu, Mbak bersama dengan Mila dan Anis sedang berlibur untuk berwisata disalah satu tempat wisata di kota Malang .

Sedangkan Eka adik dari Mbak Meta, ketika itu tidur di rumah temannya. Pada hari itu, tepatnya hari Sabtu dan jam dinding menunjukkan pukul 19.00, aku keluar rumah untuk mencari Pak Kusmin seorang tukang becak yang biasa mangkal di warung rokok dekat rumah saya. Setelah saya sampai ke pangkalan Kusmin, saya menghampiri Pak Kusmin dan berucap,

“Pak Kusmin, bisa tolongin saya nggak pak ?? Tolong dong panggilkan Bik Minah tukang pijat itu, badan saya lagi pada capek banget nih Pak !!!”ucapku minta tolong kepada Pak Kusmin.

Tidak lama setelah aku minta tolong Pak Kusmin-pun bergegas untuk menjemput Bik Minah. Kira sekitar Jam 19.30 terdengar pintu rumah saya diketuk oleh seseorang, kemudian aku-pun bergegas keluar, ternyata setelah aku mebuka pintu yang datang adalah Pak Kusmin dengan gadis muda yang lumayan cantik dan berkulit bersih. Pada saat itu aku sempat terdiam dan memandangi gadis muda itu. Ditengah diam-nya aku,

“Dik Angga Bik Minahnya tidaka ada, dia sedang pulang kampung untuk beberapa hari, karena Bik Minah pulang kampung, terpaksa anaknya yang saya bawa. Lagian dia juga bisa miji kog, walaupun nggak sepintar ibunya” ucap Pak Kusmin dengan cepat sebelum aku tanya dan mengomel karena tidak sesuai dengan perintahku.

“Ya udah deh Pak nggak papa pak, yaudah langsung masuk aja Mba” ucapku mempersilahkan anak Bik Minah masuk kerumah saya,

Tidak lama kemudian Pak Kusmin-pun pamit,

“ Dek Angga saya balik dulu kepangkalanya dek ” ucap Pak Kusmin.

Beberapa waktu setelah Pak Kusmin pergi, tanpa banyak bicara aku langsung berjalan menuju kamarku dan anak Bik Minah-pun mengikuti di belakang saya untuk menuju kamarku juga. Sesampainya Di kamar aku berbasa-basi dengan bertanya,
“Oh iya Mbak, nama kamu siapa ?” ucapku memecah keheningan.”

“Nama saya Atik Mas” jawabnya dengan singkat.

Setelah aku bertanya kemudian aku membuka baju, sekarang aku-pun bertelanjang dada. Sudah menjadi kebiasaanku ketika aku pijat dengan Bik Minah aku hanya mengenakan celana dalam saja, karena kebetulan kali ini yang memijata adalah anak dari bik Minah, waktu itu aku membiarkan sarungku tetap menempel pada posisinya. Malu dong sama kalau cuma pakai celana dalam.

“ Oh iya Mbak, Cream pijatnya ada di meja belajar Mbak, silahkan ambil !!!” ucapku dengan posisi tidur tengkurap.

Tidak lama kemudian tangannya-pun mulai memijat telapak kakiku, lalu mrnuju kebetis sama persis dengan apa yang dilakukan ibunya ketika memijat aku. Bik Minah ini memang sudah menjadi langganan keluarga Mas Danu, jadi aku juga sudah sering pijat dengan Bik Minah, walaupun cara memijatnya sama, tetapi ada yang berbeda.

Setelah kurasa-rasakan ternyata perbedaanya adalah tangan Bik Minah agak kasar, dan tangan Anaknya halus. Ditengah nikmatnya di pijat oleh anak Bik Minah, tiba-tiba dia berucap,

“Eee… Permisi Mas” ucapnya membuyarkan lamunanku yang baru mulai berkembang sambil benyingkap sarungku lebih tinggi, hingga ke pangkal pahaku.

Singkat cerita kini pijatannya-pun sudah sampai pada pahaku, sesekali Atik memijat agak tinggi dan kadang menyentuh pangkal pantatku. Serrrrrrr rasanya, ada sensasigeli-geli gimana gitu. Ketika itu aku-pun terus saja memejamkan mata sambil menikmati pijatan dan membayangkan seandainya bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada kami saat itu.

“Aow… aduh…” ucapku seolah-olah setengah menahan sakit (pada hal akau hanya berpura-pura ),

Aku berpura-pura begitu karena biasanya Bik Minah kalau aku kesakitan malah terus dicari yang sakit dan dipijat lebih lama. Ternyata memang benar, Atik juga melakukan hal yang sama tapi karena test tadi aku ucapkan pada saat dia memijit belakang lututku maka dia sekarang memijit lebih lama di sana. Wah… bisa kalau gitu pikirku. Kemudian aku-pun mulai merancang rencana yang lebih jitu,

“Mbak, aku jangan dipijat begitu dong, bagaimana kalau diurut saja pake cream pijat” ucapku sambil tak lupa berpura-pura sakit.

“Baiklah Mas” jawabnya singkat.

Kemudian Atik mengambil cream dan mulai mengurut serius di situ. Lama cukup dia mengurut di situ terus sekarang sudah mulai menjalar lagi paha betis sampe telapak kaki pas kembali ke paha dan kali ini agak terlalu dalem aku langsung berteriak seakan terkena bagian yang sedang sakit,

“yang sakit yang sebelah mana Mas ?” tanyanya.

“Agak keatas sedikit Mbak mijatnya, soalnya situ sakit banget Mbak ” ucapku,

Kemudian sambil memegang tangannya, aku membimbing Atik pada bagian yang letaknya persis di pangkal paha tengahku, jadi ketika aku dipijat yang kena adalah buah zakarku. Hal itu sengaja, karena aku ingin mengarahkan kebagian yang aku inginkan,

“Tolong dikasih cream dong Mbak bagian itu” pintaku,

Ketika dia mengambil cream satu tanganku dengan cepat menyingkap celana dalamku supaya torpedoku keluar dari celana dalam dengan bebas. Hal itu bertujuan agar saat tangannya mengoleskan cream, tanganya bisa langsung terkena ke bijiku. Kemudian aku-pun aku agak sedikit miring agar bijiku makin leluasa dan makin mudah ketika dipijat

“ Hati-hati ya Mbak, jangan sampai kena celananya nanti malah celana saya kena cream semua” ucapku,

Padahal itu adalah Trikku berpura-pura bingung kalau celana dalamku terkena cream, padahal itu adalah tujuanku supaya dia membuka lebih lebar celana dalamku. Kemudian Atik-pun berkata

“Maaf Mas, gimana kalau celana dalamnya dibuka aja, soalnya nanti kalau kena cream. Ini sudah saya coba menghindari, tapi tetep aja kena cream Mas, dan Mas pakai sarung saja”ucapnya,

Wah… Kesempatan nih, jujur saja pada saat itu dia mengagetkanku karena nggak nyangka dia bilang begitu. Aku-pun berdiri dan melepas celana dalamku kembali pada posisi semula aku tengkurap lalu Atik menyingkap kembali sarungku hingga ke pantat aku menahan pada posisi agak nunging supaya makin luas bidang yang bisa dicapai tangan Atik.

Benar juga lama dia mengurut meemas bjiku sampe aku sendiri sudah nggak karuan rasanya konak banget

“Agak bawahan dikit” pintaku,

Lalu Atik-pun memijat makin dalem sampe pangkal batangku kena pegang diurutnya dengan agak susah karena dari pangkal batang sampe setengah diurut semua,

“Mas kalau bisa balik badan soalnya susah kalau gini” pintanya,

Dengan senang hati aku turuti, lalu aku berbalik badan dan Torpedoku masih tertutup kain sarung dengan merogoh dia pegang lagi posisi yang sama. Diurut-urut sepertinya aku merasa gayanya seperti setengah ngocok tapi pikiran dia kayaknya lagi mijit dengan matanya melihat sekeliling kamar ngelamun kali aku goyangkan pinggul sedikit supaya tanganya terpeleset ke atas.

Ternyata hal itu berhasil, dan dia lebih banyak ngurut Torpedoku. Sampai tiga, empat menit berlalu dia kayaknya nggak sadar tapi lama-lama aku merasa dia bukan mijit atau ngurut melainkan benar-benar ngocok Torpedoku walau tidak digenggam tapi cukup mantap. Aku sengaja bergerak sambil sedikit menarik ke atas posisi sarungku sehingga dapat terlihat sekarang tangannya yang sedang ngocok Torpedoku.

Aku merasa tangannya tidak lagi tertutup sarung dia lihat posisi tangannya dan saat itu seakan baru sadar dia melihat apa yang selama beberapa menit ini dipijatnya tapi dia tidak berhenti matanya mulai ngelirik ke aku. Tanpa expresi dia teruskan mengocok kali ini tangannya lebih mengenggam jadi aku pastikan dia memang sengaja, jadi dengan sedikit ragu aku letakkan pada pundaknya saat memijat.

sekarang posisi dia berlutut di samping ranjang jadi kalau aku taruh tangan ke samping langsung jatuh di pundaknya dan langsung aku geser turun ke dadanya dan dia diam saja aku remas dadanya jadi aksi remas dan kocok berjalan terus beberapa menit sampai tiba-tiba kepalanya ditundukkan rpanya tanpa basa basi lagi dia cium Kabagku terus dilanjutkan dengan mengulumnya.

Dia sadar bahwa dia dan aku telah sama-sama dikuasai nafsu. maka tanpa perlu meminta ijin lebih jauh aku coba untuk membuka baju atasnya malah dia mambantunya sehingga dia telah terbuka dadanya BHnyapun telah dia lepas dan dadanya yang besar disorongkan kearah mulutku langsung aja aku hisap putingnya. wow hangat.

Kelapanya lalu direbahkan pada pundakku sehingga kami seperti setengah bergumul karena kakinya masih di bawah kamipun berciuman hangat lalu aku bangkt dan mengangkat tubuhnya menaiki ranjang.

“Kamu mijitnya lebih enak dari ibu kamu ya” ucapku ngaco setelah tau dia seperti itu.

“Nggak tau Mas terlanjur kebawa,” dia tak melanjutkan ucap-ucapnya.

Pada saat itu aku sedang asyik menciumi sekitar belakang telinga samping leher kadang mendenguskan nafas hangat ke telinganya. Dia sudah tampak merancu dengan desah dan erangannya yang makin membuatku di awang Aku bangit dan memiringkan tubuhnya kaki kirinya aku letakkan pada pundak kananku dengan posisi yang agak miring itu aku gesek pada bibir Vaginanya.

Beberapa saat aku gesek dia mulai mengerang pelan kemudian aku tata kepala Torpedoku pada gerbang DuFan yang jelas sekali sudah sangat lembab dan sedikit basar aku coba tekan wah kok sempit tapi beberapa kali coba akirnya berhasil juga mencapai setengah badan Torpedo amblas dalam lorong kegelapan, nampaknya di dalam agak kering.

Maklum tumitnya kurus kecil tandanya kalu barangnya cenderung kering Erangannya walau perlahan masih terus tanpa henti sedari tadi menambah hangat suasana dan seakan irama lautan teduh terus aja aku goyang sampe cukup lama sebelum aku akhirnya minta pindah posisi. Sekarang kedua kakinya aku pangul di kedua sisi pundakku.

Kini ayunanku makin ganas karena posisi yang lebih leluasa dan lorong kegelapan makin licin rupanya dia telah beberapa kali mengeluarkan lendir kawin walau bukan orgasme,

“Kamu sekarang nungging yah” perintahku.

Saat Atik nungging aku tekan pundaknya ke kasur dan sisa pantatnya aja yang nungging dengan sedikit rubah gerak aku masukkan lagi Torpedo jagurku kali ini lebih sensasional aku pegangan pada pinggulnya yang cukup gede dan ayunan makin bebas terkendali. Beberapa kali hampir terlepas tapi karena besarnya Penisku maka agak sulit juga terlepas.

Secara keseluruhannya lelah dengan gaya sex aku rebahan dan aku suruh dia menaikiku dia naik dengan membelakangi aku pada saat amblasnya batangku kali ini diiringi dengan nafas tertahannya kali ini mentok abis Atik diam sesaat sambil merenungi nikmat yang terasa. Aku mulai ambil inisiatif untuk menggoyang lalu Atikpun ikut bergoyang.

Kali ini putarannya melingkar enak sekali yang aku rasakan lobang yang sempit hangat dan cenderung kering tiap kali dia berputar pinggul aku merasa ada sesuatu nabrak kepala Torpedoku pasti mentok dan dia pasti nggak akan lama untu mencapai titik orgasme demikian pikirku. Benar saja dugaanku Atik tampak kejang keras sambil mengucapkan ucap-ucap yang tidak jelas apa maksudnya cukup lama juga seperti itu

“Aaaa...duuuuuuu.......uuuuhhh Mas lemes kakiku rasanya aku nggak kuat lagi gerak” demikian ucapnya.

Aku coba untuk bangun dan menunggingkannya lalu aku hajar lobangnya dengan lebih keras sampai panas rasanya Torpedoku dan akhirnya aku sudah hampir nga' bisa lagi menahan. lalu aku cabut dan bilang pada Atik

“Atik kamu menghadap ke sini buka mulut kamu.”

Rupanya Atik mengerti yang aku mau dengan lemas dia berbalik badan dan membuka mulutnya. Karena ketakutan akan tidak keburu maka aku segera saja memasukkan Torpedoku dalam mulutnya yang mungil itu dan aku goyang maju mundur beberapa kali dan keluarlah creeetttt. creeeee.tttt. creettt.... Aku jatuh kecapaian di sampingnya

“Atik gimana barusan ?” tanyaku memecah keheningan.

“Enak sekali Mas sampe lemes kaki saya udah nggak tau berapa kali keluar kayaknya berendeng keluarnya”jawab Atik sambil males-malesan dalam pelukanku.

Dan kamipun tiduran sejenak dalam penat nikmat yang tersisa. Sampai pada aku terjaga saat merasakan paha kananku ada sesuatu yang merayap aku coba walau males untuk membuka mataku dan benar-benar terbelalak jadinya saat tau apa yang menyentuh pahaku. Dia Eka adik ipar kakakku Johnny aku sangka dia ada di rumah temennya dan yang lebih mengagetkan adalah dia lihat aku mendekap gadis dan dalam keadaan bugil berdua.

“Angga loe gila ya beraninya nggak ada orang masukin gadis gue bilangin Bang John”ucapnya dengan mata melotot.

“Hei Win denger dulu” ucapku sambil mencoba bangkit dari tidurku saat itu pula Atik bangun karena dengar suara orang lain di kamar itu dia berusaha meraih kain seadanya untuk emutupi tubuh bugilnya sambil bertanya

“Dia siapa Mas ?”

“Dia ini Eka adik ipar kakakku” jawabku pendek.

“Jangan gitu donk masa loe nggak kompak ama gue”j awabku mohon pengertiannya.

“Iya boleh aja gue nggak bilang Abang asal gue boleh lihat loe berdua main sekali lagi gimana ?”tanyanya.

Ach ni anak pikirku pasti gampang dech kalau udah gini paling banter ntar dia pasti nggak kuat nahan nafsunya sendiri. demikian pikirku.

”Okey Atik yuk kita tunjukkan pada Eka apa yang kita baru kerjakan tadi kita ulang lagi yuk” ajakku

“Mas malu saya nggak bisa”aku rada bangun untuk mencium Atik

”Udah kamu merem aja dan anggap hanya kita berdua dalam kamar ini” ucapku menenangkan.

Dan aku-pun mulai merangsang Atik dengan ciuman lembut sambil tanganku berusaha meraba bagian-bagian sensitifnya beberapa saat berlalu Atik mulai terbawa dan mendesar halus. aku rasakan tangan Eka mencoba meraih batangku dan meremas-remasnya, sesekali mengocoknya hingga siap tempur.

Setelah segalanya siap aku-pun mulai ambil ancang-ancang untuk memasuki Atik untuk sesi kedua pada saat batangku amblas Atik dan Eka pun seakan menahan nafas rupanya Eka telah terlarut dalam pemandangan depan matanya. Permainanku dengan Atik berlangsung beberapa gaya dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 21.30, saat itu Eka telah telanjang di samping tubuh Atik yang sedang aku tindih.

lalu tangan kirikupun mulai bergerilya ke dada Eka wah enak sekali aku pilin putingnya dan diapun mengerang. Sambil terus menggenjot Atik aku cium juga bibir Eka dan pendek ucap pinggangku ke bawah menghabisi Atik sedang pinggangku ke atas menyerang Eka . keduanyapun mengerang seru malam itu makin keras erangan mereka berdua bersahutan makin nafsu aku dibuatnya terakhir sudah tidak kuat lagi menahan gejolak.

Aku genjot makin keras si Atik dan diapun mengerang panjang sambil kejang mendekapku. Saat itu kami orgasme bersamaan sedang Eka masih belum mencapai walau hampir erangan kami berdua membakar nafsunya segera saja Eka memerintahku untuk menghisap memeknya sampai keluar demikian perintahnya. Aku-pun langsung memutar badanku untuk mencapai lobang Eka yang sudah sangat basah tadi.

Tetapi Torpedoku tetap tertanam dalam Atik. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan sesekali pada tombol di atas lobang tersebut sampe Eka mengejang kejang dan lemas puas. Lima sepuluh menit kami masih rebahan tumpang tindih sampe aku bangkit dan mencuci peralatanku lalu kukenakan pakaianku dan kusulut sebatang rokok sambil ngeloyor kejalanan mencari pak Pardi.

“Pak anaknya Bik Minah nggak usah ditunggu pulangnya dan tolong bilangin orang rumahnya kalau dia nggak pulang karena disuruh nemenin Eka “ alasanku sengaja aku tidak sebut nama Atik supaya terkesan masih asing buatku.

Setelah itu aku balik lagi ke rumah dan cuci kaki lalu join bobok bertiga ntar malem coba aku gerayangi Eka ach kali-kali aja dapet nyobain rasanya pasti asyik dan berarti pula dalam rumah ini ada beberapa stok lobang yang bisa dipake bergantian, khan asyik kalau butuh nggak nunggu lama-lama.

Rabu, 19 Oktober 2016

thumbnail

KENALAN TEMAN SATU KOS YANG CANTIK DAN SEKSI

KENALAN TEMAN SATU KOS YANG CANTIK DAN SEKSI


Sungguh tidak pernah terbayangkan olehku bila saya akan bersetubuh dengan seorang gadis secakap ini di Bali. Pada awal bulan itu ketika saya baru masuk memulai perkuliahan dan kebetulan mendapat kos di daerah denpasar. Suasana disekitar kos saya terbilang cukup nyaman dan tenang.

Dari beberapa kamar kos, kebetulan cuma empat kamar yang saat itu dihuni oleh anak kos termasuk saya. Tiga kamar lainya itu dihuni oleh beberapa orang, ada yang sudah berkeluarga, ada seorang laki-laki STW ( setengah tua ), dan 1 kamar lagi dihuni oleh 2 gadis muda cantik, seksi dan menggairahkan. Memang sudah takdir saya berdekatan dengan 2 gadis cantik, 1 kamar yang dihuni oleh 2 gadis cantik itu berada di sebelah kamar saya.

Oh iya nama kedua gadis cantik itu Mirna dan Fina, Mirna berumur 23 tahun dan Fina berumur 25 tahun. Walaupun mereka tinggal bersama, hanya Mirna yang sering di rumah pada sore hari. So, yang lebih akrab dan sering mengobrol dengan saya adalah Mirna. Sampai pada siang hari itu seperti biasa saya baru saja pulang dari kampus dan menuju kos saya.

Kebetulan sekali sesampainya saya tiba di kos, saya menyempatkan untuk melihat ke dalam kamar Mirna, saat itu ternyata Mirna sedang tidur siang. KaDita udara di tempat kosku lumayan panas, pada saat itu Mirna tidak menutup jendela dan mirna ketika itu hanya mengenakan tanktop dan Hot pant. KaDita mirna hanya memakai Tanktop, pada saat itu terlihatlah belahan buah dada Mirna.

Dibalik Tanktop Mirna aku melihat jelas benjolan putting buah dadanya kaDita Mirna tidak memakai Bra. KaDita saya lelaki normal, seketika aliran darahku terasa terpompa derasa dan kejantananku sekejap menegang. Kalau boleh jujur nih, baru kali ini saya melihat tubuh wanita seindah tubuh Mirna. Tapi sayang sekali, pada saat itu saya hanya bisa melihat tanpa bisa mennyetuhnya.

Setelah bebera menit saya puas memandangi keindahan tubuh mirna, kemudian saya-pun bergegas masuk ke kamar saya. Sesampainya dikamar, sayapun berimajinasi dan berharap bila saja saya bisa meraba buah dada dan paha mulus Mirna pasti saya akan sangat bahagia. Singkat cerita, Sekitar jam 15.00 saya-pun keluar dari kamar kos, kebetulan sekali saat itu saya melihat Mirna sudah terbangun dan sedang duduk di depan kamarnya.

KaDita ketika Mirna duduk sendirian, kemudian saya-pun bergegas keluar dan mulai mengobrol dengan Mirna, Kamar kos Mirna isinya cukup lengkap, Televisi, DVD dan bahkan kulkas. Dengan dalih mau nonton Televisi saya ajak Mirna untuk ngobrol di dalam saja.

Walaupun ngobrol, mata saya sekali-kali melirik ke badannya dan mangagumi tubuhnya. Kejantananku mengeras melihat itu dan saya-pun semakin gelisah. Nampak Mirna tahu kalau saya sedang gelisah kaDita melihat Mirna, dan ketika itu Mirna hanya tersenyum lalu berkata,

“ Kenapa Dit ?, Gak enak yah duduk dibawah? ” , Tanya Mirna sambil senyum.

“ Ah nggak papa kok Mir, aku cuma kesemutan ” jawabku sekenanya sambil melirik ke arahnya.

“ Panas ya udaranya. Lihat, bajuku aja sampe basah sama keringat ” , katanya sambil menarik-narik bajunya.

“ Saya mandi dulu yah, kamu mau ikut gak mandi baDitg saya? ” , sambil tertawa dan menyubit pinggangku.

“ Wah… Beneran nih Mir ” , tantangku.

Mirna cuma tertawa dan berlalu ke kamar mandi. Kamar kos kami masing-masing ada kamar mandinya dan juga ada di belakangku. Entah kenapa tiba-tiba DVD-nya menyala sendiri (ternyata remotenya kedudukan olehku) dan ternyata ada film di DVD-nya, dan itu film porno. Saya tonton film itu dan tanpa sepengetahuanku ternyata Mirna sudah selesai mandi dan telah berdiri di belakangku.

“ Hayo nonton Film porno ya ” , katanya tiba-tiba membuatku kaget.

Saya menoleh dan oh god, Mirna cuma menggunakan handuk saja. Tingginya yang 166 cm berkulit putih hanya menggunakan handuk sebatas dada dengan buah dadanya yabg sedikit terlihat dan bawahnya beberapa centi saja dari lekuk pantatnya yang bulat.

“ Eh sorry Mir, gak sengaja. DVD nya nyala sendiri ” kata saya sambil mematikan DVD.

“ Kok dimatiin, abis ini adegannya seru hlohhh..? ” katanya sambil duduk di sebelahku dan menyalakan DVD lagi.

Kejantananku yang sudah sejak siang tadi sudah menegang jadi semakin tegang sekarang apalagi noton DVD itu ditemani seorang Mirna yang cantik di sebelahku dengan hanya menggunakan handuk.

“ Tuh kan adegannya seru ” katanya. Saat itu di DVD tampak sang bintang wanita sedang merintih kaDita Kewanitaannya dijilati.

“ Kalau dijilat gitu rasanya enak gak? ” tanya saya.

Mirna tersenyum saja menjawabnya,

“ Udah jangan banyak tanya deh, liat dulu aja tuh adegan Filmnya ”

Sekarang saya semakin gelisah dan kejantananku semakin menegang. Mirna tampak menikmati film itu dan nafasnya pun semakin berat mungkin kaDita gairahya yang mulai timbul sama dengan gairahku yang sudah timbul sejak siang tadi. Pelan-pelan saya mencium aroma wangi dari tubuh Mirna yang segar setelah ia mandi. Dan saya pun mencium lehernya. Mirna pun melengos.

“ Kenapa Dit?, Kamu mau cium saya ya? ”
“ Saya dah gak kuat Mir, boleh yah saya cium Mir? ”

“ Kamu dah konak ya dari tadi ” , katanya sambil meraba kejantananku dari luar.

Pada saat itu saya hanya memakai celana pantai. Ketika itu saya hanya bisa terdiam saja dan terus mencium lehernya. Pelan-pelan tanganku menarik handuknya turun sehingga terlihat buah dadanya yang putih dan indah. Putingnya yang agak kecoklatan naik ketika kuraba lembut. Saya-pun segera melumat bibirnya sambil tanganku meraba buah dadanya. Mirna pun membalas ciumanku dengan hangatnya.

“ Ssss… ahhh… Ouhh… ” , terdengar desisnya ketika mulutku meluncur turun dan mulai menciumi buah dadanya yang kira-kira berukuran 34B.

Tanganku pun makin sibuk melepas seluruh handuknya sehingga membuat jariku dapat dengan mudah menyelusup ke liang kewanitaannya.

“ Sssss… aaahhh… terus Dit ” , desisnya semakin menjadi ketika tanganku mengelus klitorisnya.

Mulutku pun sibuk menciumi-kedua bukit kembarnya. Tangan Mirna yang semula di samping perlahan naik ke kepalsaya dan meremas rambutku. Genggamannya makin kuat seiring gerakan tanganku di Kewanitaannya yang sudah mulai basah. Pelan-pelan mulutku mulai turun menciumi perutnya dan akhirnya sampai di liang kewanitaannya.

“ Aaahhh Dit, enak Dit ” Mirna menggelinjang hebat ketika lidahku menyapu habis klitorisnya.

Kewanitaannya yang sudah basah dengan lendirnya semakin basah oleh sapuan lidahku. Tangannya yang sudah bebas bergerak ke kejantananku dan mengocok kejantananku.

“ Enak Mir ” erangku menerima kocokan di kejantananku. Kejantananku semakin tegang dan mulai basah.

“ Besar juga punyamu Dit ” kata Mirna di tengah racauannya.

Lidahku pun jadi semakin giat melumat habis klitorisnya. Dan akhirnya kulihat lubang kewanitaannya dan kumasukan lidahku ke dalamnya.

“ Dit, kamu nakal Dit ” racaunya dan badannya pun menggeliat hebat, kocokannya pada kejantananku-pun semakin cepat membuatku teregah-engah.

Setelah 15 menit lidahku mengobok-obok Kewanitaan dan lubang kewanitaannya, tubuh Mirna pun menegang disertai desahan kepuasannya. Mirna klimaks dengan menjepit kepala saya di antara kedua paha putih mulusnya. Kocokan pada kejantananku pun melemah padahal saya sedang merasakan nikmatnya.

Celansaya yang masih terpakai saya lepas dan kuarahkan batang kemaluanku ke mulut Mirna. Mirna pun menarik kejantananku dan memasukkannya ke dalam mulutnya dan menjilati kepala kejantananku. Tubuhkupun direbahkannya sambil terus mengulum kejantananku. Makin lama kuluman Mirna bertambah cepat membuatku merasakan nikmat yang belum kurasakannya sebelumnya.

Sambil menikmati kuluman Mirna, saya melihat ke arahnya. Rambut hitamnya yang lebat menutupi sebagian besar wajahnya. Matanya sesekali terpejam dan melirik nakal ke arahku sambil mengulum kejantananku dengan cepatnya. Saya-pun mengubah posisiku dan kembali menciumi bagian kewanitaannya dan melumat habis kllitorisnya lagi. Mirna pun mendesah dan makin cepat mengulum kejantananku sambil sesekali tangannya memainkan buah zakarku.

Cukup lama juga posisi 69 itu kulsayakan sebab kenikmatan sama-sama kami rasakan. Hingga akhirnya Mirna mengalami klimaks yang kedua kalinya dengan desahan puas yang cukup panjang dan melepas kulumannya.

“ Dit, Masukin kejantananmu dong Dit, jangan buat saya tersiksa ” racau Mirna di antara desahannya.

Saya-pun mengatur posisiku. Mirna yang masih tidur telentang dengan kaki menekuk membuka pahanya sehingga saya dapat melihat Kewanitaan indahnya. Kuarahkan batang kemaluanku yang sudah membesar dan menegang ke lubang kewanitaannya. Pelan-pelan kumasukkan kepala kejantananku, kulihat Mirna menggigit bibirnya ketika kejantananku masuk ke dalam Kewanitaannya yang sempit.

Saya-pun merasakan kenikmatan yang baru kali itu kurasakan ketika seluruh batang kemaluanku tertanam di lubang kemaluannya, terjepit dan seperti dipijat. Saya-pun mengerakkan pantatku maju mundur sambil kulihat Mirna memejamkan mata dan mendesah. Tak lama Mirna pun mengimbagi gerakanku dengan sesekali menggoyangkan pinggulnya.

“ Lebih cepat sedikit Dit, ahhh, enak sekali ” .

Saya-pun mempercepat gerakanku. Mirna pun melenguh dan mendesah, dan pinggulnya pun makin cepat bergerak.

“ Terus Dit ” , katanya.

Desahannya membuatku semakin bernafsu dan saya-pun mencium bibirnya, lehernya dan belakang telingnya. Desahan dan nafasnya semakin tak beraturan.

“ Terus Dit, saya sebentar lagi sampai ” .

Saya-pun mempercepat gerakanku dan tak lama Kaki Mirna yang melingkar di pinggangku menguat begitu juga pelukannya. Mirna telah klimaks lagi. Lenguhannya yang panjang membuatku semakin terangsang. Tetapi Mirna mendorong tubuhku kaDita badannya cukup lelah.

“ Kamu masih belum keluar ya Dit? Tanya Mirna.

Dia pun menarik kejantananku sambil dan kembali mengulumnya. Kulumannya kali ini pun cukup lama sambil tanganku memainkan klitorisnya. Setelah agak lama, Mirna pun mengatur posisinya dan memeragakan gaya woman on top. Dia duduk di atas perutku sambil menggoyangkan pinggulnya dan sesekali memutarnya. Saya-pun mencoba bangkit kaDita saya tak tahan melihat buah dadanya yang putih. Saya ingin sekali mencium dan melumat buah dada putih dan kenyalnya.

Kucium buah dadanya dan perlahan naik ke lehernya dan belakang telinganya. Saya suka sekali mencium belakang telinganya, Mirna selalu mendesah hebat kalau dibegitukan. Seiring dengan desahan dan gerakan tubuhnya yang semakin cepat saya-pun merasa saya akan mencapai puncak kenikmatanku. Desahan dan gerakannya makin cepat, akhirnya melemah diiringi desahannya yang panjang.

Saya-pun mencapai puncak kenikmatanku saat itu. Sambil mendesah Mirna pun membaringkan tubuhnya ke kasur dengan posisi kejantananku masih ada di dalamnya. Saya-pun perlahan mencabut batang kemaluan saya yang telah basah oleh cairannya dan cairanku sendiri. Kucium lagi bibirnya sambil kuucapkan terima kasih padanya.

“ Makasih ya Mir, Ini pengalaman pertama saya, tapi saya puas dengan kamu ” .

“ Saya juga puas dengan kamu Dit. Kamu hebat Dit ” .

“ Saya juga Mir ” , kata saya sambil mencium bibirnya lagi.

Saya pun berdiri dan mengenakan bajuku lagi. Mirna pun memperhatikan kejantananku ketika saya mengenakan baju. Dia duduk dan kembali mengulum kejantananku. Tapi itu tidak berlangsung lama padahal kejantananku sudah siap dan tegang lagi. Kemudian Mirna berkata,

“ Di simpan buat lain kali aja ya Dit ” , katanya ketika nafasku mulai kembali tidak beraturan.

Saya-pun hanya tersenyum,

“ Masih ada lain kali ya Mrr ” .

Singkat cerita Mirna hanya tertawa dan kembali ke kamar mandi. Ternyata arti dari lain kali adalah adalah keesokan harinya. Semenjak kejadian itu hubungan kami-pun berlanjut, dan kami sering melakukan hubungan sex bila ada kesempatan. Sungguh tidak saya sangka saya bisa berhubungan intim dengan wanita cantik yang belum lama saya kenal. Selesai.

Selasa, 18 Oktober 2016

thumbnail

CERITA DEWASA - BABY SISTER KU YANG SEKSI DAN MONTOK

BABY SISTER KU YANG SEKSI DAN MONTOK


Namaku Ginting, aku seorang anak yang berasal dari keluarga yang tergolong mempunyai ekonomi menengah keatas. Dimana Ayahku selalu sibuk dengan pekerjaanya dan Ibuku sibuk dengan arisan dan shopingnya. Dari kecil aku selalu dirawat oleh baby sisterku yang bernama Mba Marni. Pada sampai suatu hari aku melakukan skandal Sex dengan Mbak Marni.

Kejadian ini berawal pada waktu teman-temanku datang ke rumahku, Dedi, Dika, Budi, dan Bobi berniat main ke rumahku, untuk menonton kaset DVD bokep yang dibawa oleh Bobi. Kebetulan kakak Bobi mempunyai usaha rental kaset DVD di rumahnya. Pada saat itu ayah dan ibuku kebetulan sedang pergi dengan urusan mereka masing-masing. Bobi Ketika itu membawa 3 kaset bokep dan kami memang sudah berencana untuk menonton kaset bokep itu dirumahku.

Ditengah asiknya kami menonton Film Bokep, ternyata Mba Marni mengintip kami yang sedang menonton Film bokep itu. Saat itu Mba Marni mengintip dari celah pintu yang tdk tertutup rapat dan yang tahu mba marni mengintip hanya aku. Oh iya aku hampitr lupa, Mba Marni ini menjadi baby sisterku sejak dia berumur 19 tahun dan Usia Mba Marni ketika itu 27 tahun dengan status masih singgle ( belum menikah ).

Karena pengaruh film Bokep itu, tiba-tiba naluri lelaki keluar begitu saja. Aku ingin sekali melakukan sex seperti yang ada di dalam kaset DVD bokep yang kutonton bersama dengan teman-temanku tadi. Karena pada saat itu wanita yang ada hanya Mba Marni, maka aku berniat ingin mepraktekanya dengan Mba Marni. Kemudian aku mulai mencari alasan kepada teman-temanku untuk menyusul Mba Marni,

“ Eh teman-teman, Maaf yah Gue tinggal sebentar, Gue mau ke toilet dulu, ” ucapku,

“ Oke Nting... jangan lupa pintunya ditutup yaaa!!! ”, jawab salah satu temanku.

“ Okey bro, tenang aja, ”, jawabku.

Kemudian aku bergegas untuk keluar dari kamarku, dan ketika aku keluar Mba Marni yang ketika itu Masih berada di samping pintu kamarku kaget dengan keberadaanku dengan di iringi nafasnya yang tdk teratur.

“ Hmm... ma… ma… ada Den Ginting ternyata ”, ucap Mba Marni menyapaku sembari membenarkan posisi berdirinya.

“ Mbak ngapain disini, pake ngintip-ngintip lagi ? ” tanyaku dengan maksud menegurnya.

Pada saat itu dalam hatiku berkata “ wah, kesempatan nih buat Gue praktekin hal yang di kaset DVD bokep tadi “.

Kemudian dengan perlahan-lahan pintu kamarku aku kunci dari luar kamar dan aku berpura-pura marah terhadap Mba Marni.

“ Mbak, apa-apaan sih ngintip-ngintip segala. ”

“ Hmm... hmm, Mbak mau kasih minum untuk teman-teman Den Ginting ”, jawabnya.

“ Nanti aku bilangin ayah dan ibuloh, kalo Mba Marni ngintipin Ginting ”, ancamku, sembari aku pergi turun ke bawah dan untungnya kamarku berada di lantai atas

Mba Marni mengikutiku ke bawah, sesampainya di bawah,

“ Mba Marni, kamu ngintipin saya dan teman-teman itu maksudnya apa? ” tanyaku.

“ Mbak, ingin kasih minum teman-teman Den Ginting. ”

“ Kok, Mbak nggak membawa minuman ke atas ”, tanyaku dan memang Mba Marni ke atas tanpa membawa minuman.

“ Hmm... Hmm... ” ucap Mba Marni mencari alasan yang lain.

Dengan kebingungan Mba Marni mencari alasan yang lain dan tdk disadari olehnya, aku melihat dan membayangkan bentuk badan dan buah dada Mba Marni yang ranum dan seksi sekali. Dan aku memberanikan diri untuk melakukan permainan yang telah kutonton tadi.

“ Kesini deh Mbak !!!” ucapku,

Lalu diapun mendekat,

“ Lebih dekat lagi dong mbak !!! ” suruhku lagi,

Karena memang Mba Marni mendekat de ngan sedikit malu-malu dan Masih jaga jarak, akupun menyuruhnya untuk lebih dekat lagi,

“ Cepetan Mba lebih dekat lagi !!! gitu aja lama banget sih , ”
Mba Marni mengikuti perintahku dan dirinya sudah dekat sekali denganku, terasa buah dadanya yang ranum telah menyentuh dadaku yang naik turun oleh deruan nafsu. Aku duduk di meja makan sehingga Mba Marni berada di selangkanganku.

“ Den Ginting mau apa ”, tanyanya.

“ Den, mau diapain Mbak ”, tanyanya, ketika aku memegang bahunya untuk didekatkan ke selangkanganku.

“ Udah, jangan banyak tanya ”, jawabku sembari aku melingkari kakiku ke pinggulnya yang seksi.

“ Jangan Den... jangan Den Ginting ”, pintanya untuk menghentikanku membuka kancing baju baby sisterku.

“ Jangan Den Ton, jangan... jangan... ” tolaknya tanpa menampik tanganku yang membuka satu persatu kancing bajunya.

Sudah empat kancing kubuka dan aku melihat bukit kembar di hadapanku, putih mulus dan mancung terbungkus oleh BH yang berenda. Tanpa kuberi kesempatan lagi untuk mengelak, kupegang buah dada Mba Marni dengan kedua tanganku dan kupermainkan puting susunya yang berwarna coklat muda dan kemerah-merahan.

“ Jangan... jangan Den Ginting ”

“ Akh... akh... jangan, jangan Den ”

“ Akh... akh... akh ”

“ Jangan... Den Ginting ”

Aku mendengar Mba Marni mendesah-desah, aku langsung mengulum puting susunya yang belum pernah dipegang dan di kulum oleh seorang pria pun. Aku memasukan seluruh buah dadanya yang ranum ke dalam mulutku sehingga terasa sesak dan penuh mulutku.

“ Ohhh... ahhhh... Den... Den Ginting... tangan ber... ” tanpa mendengarkan kelanjutan dari desahan itu kumainkan puting susunya dengan gigiku, kugigit pelan-pelan.

“ Ouh... ouhh... Ahhh... ” desahan nafas Mba Marni seperti lari 10 km.

Kupegang tangan Mba Marni untuk membuka celana dalamku dan memegang kemaluanku. Tanpa diberi aba-aba, Mba Marni memegang kemaluanku dan melakukan gerakan mengocok dari ujung kemaluanku sampai pangkal kemaluan.

“ Oouhhh...ssss... ahhh… Mba... Mba ”

“ Teruss... Ahhh… Mba ”

“ Ton... Ton... Ginting, saya tdk kuat lagi ”

Mendengar itu lalu aku turun dari meja makan dan kubawa Mba Marni tiduran di bawah meja makan. Mba Marni telentang di lantai dengan buah dada yang menantang, tanpa kusia-siakan lagi kuberanikan untuk meraba selangkangan Mba Marni.

Aku singkapkan pakaiannya ke atas dan kuraba-raba, aku merasakan bahwa celana dalamnya sudah basah. Tanganku mulai kumasukan ke dalam celana dalam-nya dan aku merasakan adanya bulu-bulu halus yang basah oleh cairan liang Vaginanya.

“ Mbak, dibuka yah celananya.” Mba Marni hanya mengangguk dua kali.

Sebelum kubuka, aku mencoba memasukantelunjukku ke dalam liang Vaginanya. Jari telunjukku telah masuk separuhnya dan kugerakkan telunjukku seperti aku memanggil anjingku.

“ Ssss... ahhhh... euhhhh ”

“ Cepat dibuka ”, pinta Mba Marni.

Kubuka celananya dan kulempar ke atas kursi makan, aku melihat kemaluannya yang Masih orisinil dan belum terjamah serta bulu-bulu yang teratur rapi. Aku mulai teringat akan film DVD bokep yang kutonton dan kudekatkan mulutku ke liang Vaginanya.

Perlahan-lahan kumainkan lidahnku di sekitar liang surganya, ada rasa asem-asem gurih di lidahku dan kuberanikan lidahku untuk memainkan bagian dalam liang Vaginanya. Kutemukan adanya daging tumbuh seperti kutil di dalam liang kenikmatannya, kumainkan daging itu dengan lidahku.

“ Ahhhh... Ton... ”

“ Mbak mau kelluaar... ”

Aku tdk tahu apa yang dimaksud dengan “ keluar ”, tetapi aku semakin giat memainkan daging tumbuh tersebut, tanpa kusadari ada cairan yang keluar dari liang Vaginanya yang kurasakan di lidahku, kulihat liang Vagina Mba Marni telah basah dengan campuran air liurku dan cairan liang Vaginanya.
Lalu aku merubah posisiku dengan berlutut dan kuarahkan batang kemaluanku ke lubang senggamanya, karena sejak tadi kemaluanku tegang.

“ Zlebb.... Zlebbb... ” Aku merasakan kehangatan luar biasa di kepala kemaluanku.

“ Ton... Ton pellann dongg... ” Kutekan lagi kemaluanku ke dalam liang surganya.

“ Zlebb... Zlebb ” dan,

“ Eghhh... eghhh… ”, suara Mba Marni tertahan saat kemaluanku Masuk seluruhnya ke dalam liang Vaginanya.

“ Ton... Ton... pelaan... ” Nafsu birahiku telah sampai ke ubun-ubun dan aku tdk mendengar ucapan Mba Marni.

Maka kupercepat gerakanku.

“ Eghhh... eghhh... eghhh... tolong... tolong Ton pelan-pelan ”
tdk lama kemudian,

“ Den Ginting, Mba keluaar laagi ”

Bersamaan dengan itu kurasakan desakan yang hebat dalam kepala kemaluanku yang telah disemprot oleh cairan Vagina Mba Marni. Maka kutekan sekuat-kuatnya kemaluanku untuk Masuk seluruhnya ke dalam liang Vagina Mba Marni. Kudekap erat badan Mba Marni sehingga agak tersengal-sengal, tdk lama kemudian,

“ Croot... croot... crottt ” air maniku Masuk ke dalam liang Vagina Mba Marni.

Setelah Mba Marni 3 kali keluar dan aku sudah keluar, Mba Marni lemas di sampingku. Dalam keadaan lemas aku naik ke dadanya dan aku minta untuk dibersihkan kemaluanku dengan mulutnya. Dengan sigap Mba Marni menuruti permintaanku. Sisa air maniku disedot oleh Mba Marni sampai habis ke dalam mulutnya. Kami melakukan kira-kira selama 3 jam, tanpa kusadari teman-temanku teriak-teriak karena kunci pintu kamarku sewaktu aku keluar tadi.

“ Ginting... tolong bukain dong, pintunya ”teriak mereka,

Maka cepat-cepat kuminta Mba Marni menuju ke kamarnya untuk berpura-pura tidur dan aku naik ke atas membukakan pintu kamarku. Bertepatan dengan aku ke atas Ibuku pulang naik Taxi.
Dan kuminta teman-temanku untuk makan oleh-oleh Ibuku lalu kusuruh pulang. Setelah seluruh temanku pulang dan Ibuku istirahat di kamar menunggu papa pulang. Aku ke kamar Mba Marni untuk meminta maaf, atas perlakuanku yang telah merenggut keperawanannya.

“ Mbak, maafin Ginting yah! ”

“ Nggak apa-apa Den Ginting, Mbak juga rela kok ”

“ Keperawanan Mbak lebih baik diambil sama kamu dari pada sama supir tetangga ”, jawab Mba Marni.

Dengan kerelaannya tersebut maka, kelakuanku makin hari makin manja terhadap baby sitterku yang merawatku semenjak usiaku sembilan tahun. Sejak kejadian itu kuminta Mba Marni main berdiri, main di taman, main di tangga dan mandi bersama, Mba Marni bersedia melakukannya.
Hingga suatu saat terjadi, bahwa Mba Marni mengandung akibat perbuatanku dan aku ingat waktu itu aku kelas dua SMK. Papa dan Ibuku memarahiku, karena hubunganku dengan Mba Marni yang cantik wajahnya dan putih kulitnya. Aku dipisahkan dengan Mba Marni, Mba Marni dicarikan suami untuk menjadi bapak dari anakku tersebut.

Sekarang aku merindukan kebersamaanku dengan Mba Marni, karena aku belum mendapatkan wanita yang cocok untukku. Itulah kisahku para pembaca, sekarang aku sudah bekerja di perusahaan ayahku sebagai salah satu pimpinan dan aku sedang mencari tahu ke mana Mba Marni, baby sitterku tersayang dan bagaimana kabar Ginting Juniorku.

Senin, 17 Oktober 2016

thumbnail

NIKMATNYA GOYANGAN BOS KANTOR AKU

NIKMATNYA GOYANGAN BOS KANTOR AKU


Kurang lebih dua tahun aku bekerja di perusahaan swasta ini. Aku bersyukur, karena prestasiku, di usia yang ke 26 ini aku sudah mendapat posisi penyelia (supervisor). Aku mempunyai atasan seorang wanita berusia 40 tahun, dia bernama Bu Ketty . Di usianya yang tergolong tidak muda lagi diatermasuk seorang atasan yang cantik dan menarik. Walaupun cantik, tapi banyak karyawan yang tidak menyukainya karena selain keras, sombong dan terkadang suka cuek. Namun sebagai bawahannya langsung aku cukup mengerti beban posisi yang harus dipikulnya sebagai pemimpin perusahaan. Kalau karyawan lain ketakutan dipanggil menghadap sama Bu Ketty, aku malah selalu berharap dipanggil. Bahkan sering aku mencari-cari alasan untuk menghadap keruangan pribadinya.

Dimasa lalunya dia adalah seorangmantan pragawati, tubuh Bu Ketty sangatlah bagus diusia kepala empat ini. Wajahnya yang cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjAdikannya tak kalah dengan anak muda. Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada nada-nada persahabatan terlontar dari mulut dan gerak-geriknya. Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Ketty langsung memuji penampilanku. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji .haha… Time to cari muka nih.
Sampai suatu ketika, lagi-lagi ketika aku dipanggil mengahadap, kulihat raut muka Bu Ketty tegang dan kusut. Aku memberanikan diri untuk peduli,

" Hlo…. Ibu kok hari ini kelihatan kusut? ada masalah ya?", sapaku sembari menuju kursi didepan mejanya.

" Tau aja kamu Dim, aku lagi stres nih, udah urusan kantor banyak, dirumah mesti berantem sama suaminya Bete deh", jawabnya ramahnya, sembari sudut bibirnya terlihat sedikit tersenyum.

" Justru aku manggil kamu karena aku lagi kesel. Kenapa ya kalau lagi kesel trus ngeliat kamu aku jadi tenang", ucap tambahnya sembari menatapku dalam.

Akupun sejenak terhenyak diam, dan terpaku. Masak iya sih Bu Ketty bisa bilang begitu kepadaku, Batinku.


" Hmmmmm, kamu ditanya kok malah bengong sih dim", tegur Bu Ketty sembari menyenggol lenganku.

" Emmmmm… maaf-maaf buk, abisnya saya kaget dengan omongan Ibu kayak tadi. Aku kaget dibilang bisa nenangin seorang atasan yang secantik ibu", balasku dengan gagap.

" O iya Dim, nanti temenin aku makan siang di Hotel A ya Dim, sekalian kita bicarain soal promosi kamu. Tapi kita jangan pergi bareng , nggak enak sama teman kantor. kamu duluan aja, nanti kita ketemu disana", ucap Bu Ketty kepadaku.

Aku semakin terkagetkan dengan bicaranya, tidak menyangka dia akan mengajak aku seperti ini.

" Ba…ba… baik Bu", jawab gugupku sembari keluar dari ruangannya.

Kemudian akupun bergegas membereskan tugasku, tibalah jam makan siang dan akupun langsung menuju hotel tempat janji makan siang dengan Bu Ketty. Dalam perjalan aku berangan-angan dan coba menyimpulkan promosi jabatan apa yang akan Bu Ketty berikan. eneng sih, tapi juga penuh tanda tanya. Kenapa harus makan siang di hotel? Terbersit dipikiranku, mungkin Bu Ketty butuh teman makan, teman bicara atau mudah-mudaha aku bisa menjadi teman tidurnya.hhe.. Ngarep banget.wkwkwkwk. Upssss mana mungkin Bu Ketty mau tidur dengan aku. Dia itu kan kelas atas sementara aku karyawan biasa. Akupun mengekesampingkan pikiran kotor itu.

Waktu itu sekitar setengah jam aku menungu di lobby hotel, datanglah seorang bellboy menghampiriku. Setelah memastikan namaku dia mempersilahkanku menuju kamar 302, dia berkata Bu Ketty menunggu di kamar itu. Aku menurut aja melangkah ke lift yang membawaku ke kamar itu. Ketika kutekan bel dengan perasaan berkecamuk penuh tanda tanya berdebar menunggu sampai pintu dibukan oleh Bu ketty. Kemudian BU Kettypun membukakan pintu dan tersenyum manis dari balik pintu.

" Akhirnya kamu dateng Dim, kayaknya aku aku berubah pikiran dengan mengajakmu makan di kamar hotel aja deh. Sini masuk, kita ngobrol-ngobrol dim. O iya… kamu mau pesen makanan apa?", kata Bu Ketty sambil menarik tangan membawaku ke kursi.

" Nggak usah tegang gitu dong, slow aj kali Dim", ujar Bu Ketty melihat tingkahku yang memang terlihat sangat kaku didepannya.

" I… iii… iyaa Buk. Saya bener-bener nggak nyangka deh Buk, saya bisa makan siang sama Ibu seperti ini. Siapa sih yang nggak bangga diundang makan oleh wanita secantik Ibu?", ditengah kegugupanku aku masih berusaha sempat menyempilkan jurus-jurus rayuan mautku. Aku tau pasti pujian kecil bisa membangkitkan kebanggan.

" Kamu ini Dim bisa aja deh ngegombalnya,hhe… emangnya aku masih cantik ya Dim", jawab Bu Ketty dengan pipi yang memerah.

" Beneran kali Buk, ibuk tuh masih cantik banget. Sejujurnya selama ini saya selalu memimpikan untuk bisa berdekatan dan berduan dengan Ibu, makanya aku sering nyari alasan masuk keruangan Ibu", kataku dengan polos mengutarakan isi hatiku kepada Bu Ketty.

" Hahahhaha… Aku sudah menduga semua itu Dim, soalnya aku perhatikan kamu sering nyari-nyari alasan untuk menghadap aku. Aku tau itu. Bahkan kamu sering curi-curi pandang menatapku kan?", ditembaknya langsung seperti itu aku dan itu membuatku sedikit malu.

Saya akui sih, memang benar aku sering menatap Bu Ketty disetiap kesempatan, apa lagi kalau sedang rapat kantor. Rupanya tingkahku itu diperhatikannya. Kami berpandangan lama. Lama kami berhadapan, aku di tempat duduk sedangkan Bu Ketty dibibir tempat tidur. Dari wajahnya terlihat kalau wanita ini sedang kesepian, raut mukanya menandakan kegairahan. Perlahan dia berdiri dan menghampiriku. Masih tetap berpandangan, wajahnya semakin dekat.. dekat.. aku diam aja dan hupzzz.bibirnya menyentuh bibirku. Kutepis rasa gugup dan segera membalas ciumannya. Bu Ketty sebentar menarik bibirnya dan menyeka lipstik merahnya dengan tisu. Lalu tanpa dikomando lagi kami langsung saling menjajalkan bibir kami.

" Pesen makannya nanti aja ya Dim, nanggung..", ujarnya disela ciuman yang mulai memanas dan memacu birahi kami.

Atasan yang cantik bertubuh bohay, tinggi badan 167 cm ini duduklah dia dipangkuanku. Sedikit aku tersadar dan bangga karena wanita ini seorang boss ku, duduk dipangkuanku. Tangan kirinya melingkar dileherku sementara tangan kana memegang kepalaku. Ciumannya semakin dalam, aku lantas mengeluarkan jurus-jurus ciuman yang kutau selama ini. Kupilih dan kuhisap lidahnya dengan lidahku. Sesekali ciumanku menggerayang leher dan belakang telinganya.Diapun nampak melolong kegelian.

" Ssssss…. Aghhhhh… ciuman kamu hebat banget deh Dim, aku belum pernah mendapatkan ciuman seperti ini dari suamiku, bahkan akhir-akhir ini dia cuek dan nggak mau menyentuhku", Ujar curhatnya kepadaku.

Terlalu bodoh suaminya dia telah menyia-nyiakan wanita secantik Bu ciumannya ini. Tapi mungkin itulah kehidupan suami istri yang lama-lama bosan, pikirku. Bu Ketty menarik tangaku. Kutau itu isyarat mengajak pindah ke ranjang. Namun aku mencegahnya dengan memeluknya saat berdiri. Kucium lagi berulang-ulang, tangaku mulai aktif meraba buah dadanya. Bu Ketty menggelinjang panas. Blasernya kulempar ke kursi, kemeja putihnya kubuka perlahan lalu celana panjangnya kuloloskan. Bu Kettypun hanya pasarah dan terdiam mengikuti sensasi yang kuberikan. Wowwww…. Mantap, sejenak aku tersedak melihat pemandangan didepanku, terlihat Kulit Bu Ketty putih bersih, dengan pantat yang berisi, bodynya masih kencang dan ramping. Celana dalamnya yang berwarna hitam ssama dengan warna BH yang menutupi setangkup buah dada yang walaupun tidak besar tapi sangat kenyal dan menggairahkan.

" Aku merasa Ibu bener-bener wanita tercantik dan menarik yang pernah kulihat di dunina ini", pujianku disela suasana yang makin memanas.

Kemudian Bu yang Ketty mengikuti aksiku tadi dengan mulai mencopot pakaian yang kukenakan. Namun dia lebih garang lagi karena pakaianku tanpa bersisa, Otongpun ( Penisku) yang sedari tadi tegang kini seakan menunjukkan kehebatannya dengan berdiri tegak menantang ke arah Bu Ketty.

" Bagi ibu kamu satu-satunya bawahan ibu yang ganteng Dim", Rayunya sembari tanganya menggenggam kemaluanku .

“ Eghhhhhh….. Sssshhhh….ahhhhhh….. ” desahku karena mulut mungi Bu Ketty sudah mengulum Si Otong (Penisku).

Uhhhhhhhhh…. Nikmatnya kulumanya serasa tidak terhingga bagiku. Sentuhan bibir dan sapuan lidahnya diujung Si otongku bener-bener bikin sensasi dan membuat birahiku berapi-api. Aku nggak tahan untuk berdiam diri menerima sensasi saja. Lalu Kudorong tubuhnya keranjang, kuloloskan celana dalam dan BH-nya. Sambil masih tetap menikmati jilatan Bu sembari, aku meraih dua bukit kembar miliknya dan kuremas-remas. Tanganku merayap keselangkangannya. Jari tengahku menyentuh itilnya dan mulai mengelus, basah. Bu Ketty terhentak. Sesekali jari kumasukkan kedalam Vaginanya. Aku berusaha membuat sensasi dengan menyentuh G-spot- Bu Ketty.

Dengan permintaanku kamipun bertukar posisi, dan melakukan gaya 69. Jilatan lidahnya semakin sensasional dengan menulur hingga ke pangkal kemaluanku. Dua buah bijiku diseruputnya Bener-bener enak. Gantian aku merangkai kenikmatan buat Bu Ketty, kusibakkan rambut-rambut halus yang tertata rapi dan kusentuh labia mayoranya dengan ujung lidah. Dia menggeliat. Tanpa kuberi kesempatan untuk berpikir, kujilati semua susdut vaginanya, itilnya kugigit-gigit. Spontan Bu Kettypun menggelinjang tajam dan,

" Ahhhhh…ahhhh…. Ssssshhh… enak Dim, ssssshhhh…. Eghhhh….aku mau keluar Dim, udah nggak tahan lagi akunya", ucapnya disela desahan nikmat yang kuberikan.

Tidak lama kemudian, tubuh Bu Ketty menegang dan tidak lama nampak terhemmpas lemas didirinya, tanda Bu Ketty telah mendapatkan orgasmenya. Terasa bangga bagiku karena aku bisa membuat wanita secantik ini orgasme hanya dalam waktu 3 menit dengan jilatan mautku.hha.

" Enak banget Dim, bener-bener tersalurkan nafsu yang selama ini aku tahan sama kamu. Dan ternyata kamu pintar muasin aku, makasih yaDim", ujar puasnya terucap dari mulut mungilnya yang menggemaskan.

" Jangan mudah puas dan terima kasih dulu Bu, ini baru tahap awal, ini belum ada apa-apanya, nanti Dimas kasih yang lebih dahsyat deh ke Ibu", sahutku menjajikan lebih lagi kepada Bu ketty.

Nampak jelas matanya berbinar-binar girang dengan aksi dan janjiku tadi.

" Upzzzzz, kejutan apa lagi nih yang mau kamu kasih ke aku, Bener ya Dim, puasin aku, sudah setahun aku nggak merasakan orgasme, suamiku sudah bosan kali sama aku", ujarnya nampak memelas kepadaku.

Tanpa menjawab akupun mulai beraksi lagi. Hanya berselang 5 menit kugiring tubuh Bu ketty duduk diatas pinggulku. Si Otong dengan semangat 45 kumasukkan ke dalam vaginanya dan blessssss, masuklah siotong dengan lancar karena lubang vaginya sudah sudah basah. Tanpa dikomando Bu ketty sudah bergerak naik turun. Posisi ini membuat ku bernafsu karena aku bisa menatap tubuh indah putih mulus dengan wajah yang cantik, sepuasnya. Lama kami bereksplorasi saling merangsang. Terkadang aku mengambil posisi duduk dengan tetap Bu ketty dipangkuanku. Kupeluk tubuhnya kucium bibirnya.

" Ahhh…ahhh… ahhhhh…. Shhhhh…. enak sekali Dim, terusin jangan berhenti…", ucap nikmatnya entah sudah berapa kali kata-kata ini diucapkannya.

Si otong yang belum terpuaskan semakin bergejolak disasarannya. Aku lantas mengubah posisi dengan membaringkan tubuh Bu ketty dan aku berada diatas tubuh mulus. Sambil mencium bibir indahnya, kumasukkan Si Otong ke vaginanya. Pinggulku kugenjot naik turun dan Kulihat Bu ketty merem-melek menahan kenikmatan yang kuberikan. Pinggulnya spontan mulai bereaksi dengan bergoyang melawan irama yang kuberikan. Lama kami dalam posisi itu dengan berbagai variasi, kadang kedua kakinya kuangkat tinggi, kadang hanya satu kaki yang kuangkat. Sesekali kusampirkan kakinya ke pundakku. Diapun hanya menurut dan menikmati dengan apa yang kuberikan. Mulut mungilnyapun mulai mendesis-desis menahan nikmat. Dengan dahsyatnya Bu ketty mengerang panjang dan

" Ahhhhhhhhh…… Dim, aku mau keluar lagi, aku bener-bener nggak tahan… ahhhhhhhhh", ucapnya dengan sedikit berteriak.

" Tahan dulu Buk ya, Aku juga mau keluar nih, keluarin bareng bareng yah cantik", ajakku.

" shhhhhhhhhh….Ahhhhhhhhhhhhhhhh… Crotttt…. Crotttt…. Crotttt…." desah kami berdua.

Pada akhirnya kurasakanlah spermaku menyemprot dalam sekali kedalam Vagina Bu Ketty, diapun tersentak nikmat menerima muntahan lahar panas Si otong ( penisku) . Kami berduapun sama sama terkulai lemas dan terbaring di ranjang.

" Amazing Kamu Dim, bisa bikin aku orgasme dua kali dalam waktu dekat, makasih ya Dim … emuuuuachhh :*", ucapnya disela nafas yang tersengal sembari mencium keningku.

" Ibuk nampaknya nggak salah milih orang untuk muasin nafsu ibuk, aku hebat kan?" kataku berbangga yang dijawabnya dengan ciuman mesra.

Singkat cerita setelah kami istirahat sebentar Bu Ketty kemudian menuju kamar mandi dan membasuh tubuhnya dengan shower. Dari luar kamar mandi yang pintunya nggak tertutup aku menadang tubuh semampai Bu melly. Tubuh indah seperti Bu Ketty memang sangat aku idamkan. Aku yang punya kecenderungan sexual Udipus Comp-lex bener-bener menemukan jawaban dengan Bu Ketty. Bosku ini bener-bener cantik, maklum mantan peragawati. Tubuhnya terawat tanpa cela. Aku sangat beruntung bisa menikmatinya, batinku.

Tiba-tiba tanpa dikomando Si otong kembali menegang melihat pemandangan indah itu, perlahan aku bangun dari ranjang dan melangkah ke kamar mandi. Bu Ketty yang lagi merem menikmati siraman air dari shower kaget ketika kupeluk. Kami berpelukan dan berciuman lagi. Kuangkat pantatnya dan kududukkan di meja toalet. Kedua kakinya kuangkat setengah berjongkok lalu kembali kujilati vaginanya dan Bu Ketty kembali melolong nikmat akibat jilatan mautku. Kira-kira sekitar 5 menit keberi dia kenikmatan sapuan lidahku lantas kuganti jilatanku dengan memasukkan Si Otong. Posisiku berdiri tegak sedangkan Bu Ketty tetap setengah berjongkok di atas meja. Kugenjot pantatku dengan irama yang pasti. Dengan posisi begini kami berdua bisa melihat jelas aktifitas keluar masuknya Si Otong dalam vagina, dua-duanya sama-sama memerah, itu menandakan nikmat mulai datang lagi.

Setelah puas dengan posisi itu kutuntun Bu Ketty turun dan kubalikkan badannya. Tangannya menumpu di meja sementara badannya membungkuk. Posisi doggie style ini sangat kusukai karena dengan posisi ini aku ngerasa kalau vagina bisa menjepit punyaku dengan mantap. Ketika kujebloskan si Otong, Tiba-tiba Bu Ketty terpekik, Kupikir dia kesakitan, tapi ternyata dia,

" Nikmat yang kamu beri suatu berkah bagiku Dim, Lanjutin Dim, enak banget.. Ahhhhhh… kamu hebat sekali", bisikn lirih nikmat kembali diucapkanya.

Sekitar 25 menit aku melakukan posisi Doggy Style kesukaanku ini dan akupun sudah nggak tahan lagi,

" sshhhhhh…. Ahhhhhh…. Aku mau keluar buk… ssshhhhh… ahhhhhhhhhh", ucap nikmatku.

" Eghhhh….. aghhhhh…. Sama Dim aku juga mau keluar kita keluarin bareg yahh….", balasnya disela erangan kenikmatannya.

“ ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh….. Crottt…. Crottt…. Crottt…. “

Pada akhirnya lagi-lagi aku memuncratkan sperma kedalam vaginanya yang diikuti erangan puas dari Bu Ketty. Aku memeluk kencang dari belakang, lama kami menikmati sensasi multi orgasme ini. Sangat indah karena posisi kami berpelukan juga menunjang. Kulihat dicermin kupeluk Bu Ketty dari belakang dengan kedua tanganku memegang dua bukit kembarnya sementara tangannya merangkul leherku dan yang lebih indah, si Otong masih menancap di Vagina Bu Ketty, ouwhhhhh….betapa indah dan nikmatnya.

Puaslah kami melakukan sexs sedahsyat itu. Kemudian kamipun bergegas untuk mandi. Singkat cerita kamipun selesai mandi bersama, kemudian kamipun memesan makan. Setelah selesai makan kamipun kembali kekantor dengan mobil sendiri-sendiri. Sore hari dikantor seperti tidak ada kejadian apa-apa. Sebelum jam pulang Bu ketty memanggilku lewat sekretarisnya. Duduk berhadapan sangat terasa kalau suasananya berobah, tidak seperti kemarin-kemarin. Sekarang beraroma Asmara.hhe.

" Dim, aku mau ngomong nih sama kamu, kita kalau di kantor tetep bersikap wajar yah, layaknya atasan dengan bawahanlah, oke Dim. Tapi kalo diluar aku mau kamu bersikap seperti suamiku ", katanya sembari tersenyum manja padaku.

" Siap bosku yang paling cantik dan menggesmakan…hhe ", sahut gurauku kepadanya

Setelah kami selsai bicara, kemudian akupun keluar dari ruangannya, tapi sebelum keluar dari ruangannya kami masih sempat berciuman mesra. Sejak itu aku resmi jadi brondong simpanan bos ku. Tapi aku menikmati karena aku juga jatuh cinta dengan wanita cantik idaman hati ini. Sudah 2 tahun hubungan kami berjalan tanpa dicurigai siapapun karena kami bisa menjaga jarak dan saling menjaga sikap bila di lingkungan kerja. Demikianlah cerita menjadi Brondong simpanan bosku.

About

Diberdayakan oleh Blogger.